Sebenarnya orang tua sudah bisa mendeteksi ciri-ciri gangguan mental pada remaja sejak usianya masih dini. Sebab gangguan mental bukanlah suatu yang bisa dianggap sepele. Sehingga menjadi keharusan bagi orang tua untuk selalu peka akan tanda-tandanya tersebut.
Supaya orang tua lebih paham, maka pada artikel ini kita akan mengulas secara lengkap mengenai ciri-ciri gangguan mental pada remaja yang harus diketahui.
Tanda-tanda gangguan mental pada remaja
Berdasarkan data American Psychiatric Association, ada sebanyak 50% kasus depresi serta gangguan mental yang terjadi pada anak dengan usia 14 tahun. Oleh sebab itulah, orang tua bisa mendeteksi gangguan ini sejak ia masih kecil.
Sehingga anak pun bisa memperoleh penanganan lebih cepat serta tidak akan mengganggu perkembangannya nanti. Adapun ciri-ciri gangguan mental pada remaja, antara lain:
1. Perubahan jadwal tidur dan makan
Apabila kamu melihat si kecil tidak nafsu makan lagi serta kesulitan untuk mengatur jadwal tidurnya, maka perlu diwaspadai sebab bisa jadi ini adalah tanda-tanda dari gangguan mental yang dideritanya.
Meskipun tidak semua kasus akan berujung pada masalah mental, orang tua pun harus waspada. Apabila ini terjadi untuk waktu yang cukup lama, tentu saja perlu diragukan hal tersebut.
2. Mood naik turun
Selanjutnya ciri-ciri gangguan mental pada remaja yaitu mood anak yang seringkali naik turun. Dimana suasana hati anak bisa saja berubah dengan cepat secara tiba-tiba. Misalkan saja, saat ini anak sedang bahagia, tapi 1 jam kemudian ia menangis terus-terusan.
Oleh karena itu, perhatikanlah bagaimana remajanya berkemabgn. Apakah ia mudah marah atau justru lebih sensitif dibandingkan biasanya.
Kamu pun juga bisa melihat seberapa cepatnya perubahan emosi yang dialaminya seperti sedih dan senang. Bahkan hingga marah.
3, Perlahan-lahan menarik diri
Apabila anak sudah terbiasa untuk bergaul dengan media social ataupun teman lalu tiba-tiba ia menjauh begitu saja, maka harus diwaspadai kejadian seperti ini.
Selain itu, harus perhatikan juga apakah anak sudah mulai untuk menutup dirinya dari lingkungan dan tidak mau bermain lagi dengan sebayanya. Meskipun kadang ciri-ciri gangguan mental ini cukup sulit untuk dilihat langsung.
Oleh sebab itu, sangat penting untuk orang tua tetap memperhatikan anak dan mengetahui serta memantau lingkungan sosialnya. Apabila memang terjadi perubahan yang demikian, segeralah periksa anak ke dokter.
4. Anak menjadi apatis
Kondisi lainnya yaitu disaat anak sudah berubah menjadi anak yang apatis dan tidak aktif lagi. anak akan mulai acuh tidak acuh saja dan tidak peduli sama sekali dengan lingkungannya.
Apatis merupakan ciri-ciri gangguan mental yang seringkali muncul dan bisa dideteksi oleh orang tua ataupun orang sekitarnya. Perubahan seperti ini pasti membuat orang tua cukup kagen karena perubahannya tersebut. Bisa dikatakan bahwa sikap apatis ini menjadi hal paling umum terjadi pada anak dan remaja.
5. Nilai akademis menurun
Saat nilai anak sudah mulai menurun dari hari-hari sebelumnya, maka janganlah langsung memarahi anak apalagi sampai mengeluarkan kata-kata kasar yang tidak pantas untuk diontarkan.
Sebagai orang tua, sebaiknya kamu cari tahu apa yang menjadi penyebabnya. Sebab ini bisa saja terjadi karena kondisi anak yang tidak baik-baik saja alias depresi atau justru mengalami gangguan mental.
Anak dengan gangguan mental akan kesulitan untuk berkonsentrasi penuh untuk setiap hal yang dilakukannya. Hal ini pun menyebabkan anak sulit menangkap pelajaran saat di sekolah.
Lalu emosi yang tidak stabil pun kerap membuat anak menjadi tidak memiliki motivasi lagi untuk beraktivitas seperti biasanya. Salah satunya belajar di sekolah.
Orang tua harus lakukan hal ini, Jika Sudah Tahu Ciri-cirinya!
Sama halnya dengan penyakit fisik, maka gangguan mental pun juga harus segera mendapatkan pengobatan serta penanganan yang benar. Secara umum, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan sebagai orang tua apabila ciri-ciri gangguan mental anak sudah terdeteksi.
- Melakukan konseling untuk anggota keluarga lainnya.
- Mempelajari tentang penyakit mental yang diderita anak
- Berkonsultasi dengan para ahli kesehatan mental terutama psikolog atau dokter kejiwaan.,
- Meluangkan waktu agar selalu bersantai dengan anak
- Bekerjasama dengan pihak sekolah
- Mempelajari Teknik manajemen stress supaya membantu kamu agar tetap tenang.
Meskipun kadang ini bukan masalh yang terlau besar di awal-awal, namun janganlah menyepelekan gangguan mental yang bahkan bisa berujung pada timbulnya berbagai penyakit berbahaya, terutama mengganggu perkembangan emosionalnya.
Ciri-ciri Gangguan Mental yang Tidak Biasa
Dikutip dari Mayo Clinic, terdapat beberapa jenis dengan ciri-ciri gangguan mental berbeda yang perlu dipahami oleh para orang tua.
- Gangguan kecemasan
- Depresi
- Gangguan makan
- Skizofrenia
- Autisme
- Gangguan bipolar
- Obsessive Compulsive Disorder (OCD)
- Attention Deficit/ Hyperactivity Disorder (ADHD)
Oleh karena itulah, pengobatan gangguan mental ini masing-masing sangatlah berbeda. Namun tergantung pada jenis gangguan mental yang dialami oleh sang anak.Untuk itu, sebaiknya orang tua segera menghubungi dokter ataupun psikologi untuk penanganan lebih lanjut.
Jika memang masalahnya sudah ditemukan sejak dini, tentu saja pengobatan yang harus dijalani oleh anak tidak akan sesulit ketika sudah parah. Kini tersedia pelayanan kesehatan yang dikhususkan untuk mengatasi gangguan mental di fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti Puskesmas.
Sehingga adanya fasilitas tingkat pertama ini pun bisa menjadi sarana dan memudahkan kamu dalam mengatasi masalah mentalnya si anak.
Hal terpenting pertama tetaplah dukungan bagi anak dari orang tua maupun keluarga dan orang-orang terdekatnya.
Sebab anak akan merasa sedang diasingkan dari dunianya. Sehingga saat-saat seperti inilah yang diperlukan oleh orangtua agar anak tetap merasa nyaman dan tenang saat dia memerlukannya.
Kamu pun harus pintar dalam mencari cara supaya terapi psikologi bagi anak menjadi menyenangkan. Bukan malah menjadi beban, jika anak tidak senang melakukannya maka masa pemulihan pun membutuhkan waktu yang lebih lama lagi. tentu saja orang tua tidak menginginkan hal ini terjadi kan dan ingin anak kembali seperti dulu lagi?
Ya, benar sekali. Hal ini sama sekali tidak diinginkan oleh siapapun. Selain itu, sekolah pun wajib tahu akan ciri-ciri serta kondisi gangguan mental yang seringkali terjadi pada remaja.
Tindakan tersebut terbilang sangat penting sekali. Sebab sekolah akan menjadi rumah kedua bagi anak dan guru pun menjadi orang tua keduanya juga. Sehingga supaya sekolah tetap bisa mendampingi anak, maka diperlukan juga untuk mempelajarinya.
Itulah ciri-ciri gangguan mental pada remaja yang dapat orang tua deteksi sejak dini. Ingat, jangan pernah menyepelekan apapun mengenai gangguan mental. Sebab jika tidak diatasi dan diberikan penanganan akan membahayakan masa depan dan jiwa anak.