Orang tua pastinya kewalahan saat merawat serta mendampingi kondisi anak yang terlalu hiperaktif. Supaya anak hiperaktif dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal, maka kamu wajib paham mengenai perilakunya dan cara mengatasi anak hiperaktif.
Namun sebelumnya apakah kamu sudah tahu apa itu hiperaktif? Ini adalah kondisi dimana seseorang akan menjadi aktif, bertindak impulsif, dan sangat mudah sekali untuk teralihkan.
Memang tingkah anak yang sangat aktif dan energi menjadi hal umum yang akan selalu kita lihat pada anak, terutama ketika ia masih belum masuk sekolah. Akan tetapi orang tua harus waspada apabila keaktifannya justru membuat anak sulit untuk menjalankan segala aktivitas sehari-harinya.
Tak hanya itu, ada kalanya tindakan mereka ini membuat teman-teman sebayanya merasa terganggu. Kondisi tersebut bisa jadi adalah bagian dari gejala ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).
Kategori Anak Hiperaktif
Adapun perilaku anak yang hiperaktif bisa dikategorikan jadi 2 jenis yaitu inatensi atau kurang memperhatikan dan hiperaktif impulsif atau tidak bisa diam.
Berikut gejala-gejala saat anak memiliki kondisi hiperaktif dengan kategori inatensi.
- Mudah teralihkan dan mempunyai perhatian yang pendek
- Sering lupa atau kehilangan akan sesuatu
- Selalu tidak tepat saat menjalan perintah
- Seringkali ceroboh saat mengerjakan sesuatu
- Kesulitan untuk mengatur tugas
- Kesulitan saat mengikuti aktivitas yang menghabiskan waktu terlalu banyak
Sedangkan anak dengan kategori hiperaktif impulsive maka akn menunjukkan gejala-gejala seperti dibawah ini.
- Selalu merasa gelisah
- Kesulitan untuk berkonsentrasi ketika mengerjakan tugas
- Tidak bisa duduk dengan tenang terutama ketika berada di lingkungan yang tenang
- Suka menggerakkan tubuh dengan berlebihan
- Tidak mempunyai rasa takut
- Terlalu banyak berbicara
- Sering bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu
- Tidak sabar ketika menunggu giliran
Anak dengan kondisi ADHD makai akan lebih dominan ke salah satu kategorinya. Namun tidak sedikit juga kombinasi kedua jenis ini. Gejala di atas bisa menimbulkan masalah yang signifikan pada kehidupan anak seperti menurunnya prestasi akademik, tingkat disiplin rendah, dan interaksi sosial yang buruk.
Cara Menangani Anak Hiperaktif
Hingga saat ini, memang belum diketahui obat yang bisa menyembuhkan anak dengan kondisi hiperaktif. Meskipun demikian, kondisi ini masih bisa dikelola dengan baik lewat dukungan dan Pendidikan yang tepat bagi orang tua dan anak.
Kemudian dokter pun akan memberikan obat agar tetap mengontrol ADHD yang muncul serta menganjurkan untuk melakukan terapi. Apabila kamu memang punya anak hiperaktif, maka berikut ini hal-hal yang bisa dilakukan saat mengontrol perilakunya.
1. Membangun kehidupan anak agar lebih terstruktur dan terorganisir
Kamu bisa membantu anak untuk mengelola kehidupannya. Misalkan saja seperti mengatur waktu untuk beraktivitas bermain dan belajar. Lalu juga menjaga lingkungan agar tetap dalam kondisi rapi.
Selain itu, orang tua bisa berikan anak instruksi yang juga terstruktur, spesifik, dan singkat. Misalkan seperti meminta anak untuk menaruh mainannya di kotak mainan serta mengembalikan buku ke rak dan disusun rapi. Apabila dilakukan dengan baik dan benar, orang tua bisa berikan pujian sehingga ia menjadi termotivasi.
2. Menciptakan waktu tidur yang teratur
ADHD pun akan berdampak pada waktu tidur anak yang berubah menjadi tidak teratur lagi. sehingga hal ini pun membuat gejala ADHD jadi semakin parah. Kamu bisa ciptakan waktu tidurnya dengan waktu yang sama pada setiap harinya.
Selain itu, jangan lupa ingatkan anak untuk menghindari bermain komputer ataupun menonton TV sebelum mereka tidur. Sebab ditakutkan bisa mengganggu waktu istirahatnya.
3. Menerapkan sikap disiplin pada anak
Tegakkanlah disiplin pada anak namun tetap penuh dengan kasih sayang. Orang tua bisa melakukannya dengan menghargai perilaku baik yang dilakukan oleh anak serta mencegah perilaku negatif yang ada di luar kendalinya.
Orang tua pu tidak boleh hanya mengucapkan terimakasih saja saat ia membantu kamu. Tapi tambahkan juga usaha yang telah dilakukannya. Sehingga anak pun tahu bahwa tindakan yang dilakukannya ini adalah hal yang baik.
4. Menghabiskan waktu bersama anak
Sebaiknya berikan waktu luang untuk kamu dan anak, baik itu ayah ataupun ibu. Meskipun hanya sekedar untuk berbincang dan beraktivitas ringan saja bersama anak. Sebab anak harus diberikan perhatian penuh dan kamu bisa puji untuk setiap hal positif yang dilakukannya.
Aktivitas yang juga bisa dilakukan adalah aktivitas fisik seperti berolahraga atau hanya berjalan sekeliling rumah saja. Akan tetapi, pastikan bahwa anak tidak akan melakukan aktivitas terlalu berat ketika dekat dengan jam tidurnya.
5. Membangun hubungan keluarga yang sehat
Hubungan antara semua anggota keluarga memang punya peran yang sangat besar sekali untuk menangani sikap anak yang terlalu hiperaktif tersebut. Oleh sebab itu, berusahalah untuk selalu menjalin komunikasi yang sehat bersama anak. Apabila ia mengajak kamu berbicara, maka tanggapi saja dengan tenang.
Cara Mengatasi Kesulitan Belajar untuk Anak Hiperaktif
Seperti yang diketahui anak hiperaktif pastinya akan kesulitan saat berkonsentrasi dan beradaptasi di lingkungan kelasnya. Kondisi ini tentu saja akan berdampak buruk terhadap perkembangan akademis serta rasa percaya dirinya bisa menurun,
Oleh sebab itu, berikut kami berikan cara mengatasi anak hiperaktif agar tidak kesulitan dalam belajarnya.
- Memberitahu pihak sekolah bahwa anak memerlukan kebutuhan khusus sehingga guru pun bisa mengerti dan menentukan metode belajar yang tepat
- Sekolahkan anak di sekolah dengan kebutuhan khusu untuk membantu anak hiperaktif
- Membantu anak saat ia mendapatkan pekerjaan rumah ataupun proyek dari sekolahnya
- Usahakanlah selalu berdiskusi dengan gurunya di sekolah
- Membantu anak untuk membangun kembali rasa percaya dirinya di sekolah. Lalu fasilitasi juga anak dengan keperluan yang dibutuhkan agar terus mendukung bakatnya.
Selain melakukan hal diatas, cara mengatasi anak hiperaktif lainnya yang bisa kamu lakukan yaitu mempertimbangkan homeschooling untuk anak ADHD. Metode pembelajaran tentu akan menekankan pada hal-hal mendasar yang siap mendukung tumbuh kemabangnya anak seperti menegelola kecemasa, menignkatkan komunikasi, dan menciptakan rutinitas.
Homeschooling tentu akan memberikan kamu dana anak lebih banyak waktu agar bisa menghabiskan waktu bersama serta membantunya dalam mengembangkan minat, bakat, dan rasa percaya dirinya.
Dukungan dari orang tua, guru, dan orang-orang terdekat sangatlah diperlukan oleh anak agar membantu tumbuh kembangnya hingga dewasa nanti. Kamu bisa membawanya ke dokter secara berkala untuk melihat perkembangannya seperti apa. Kamu bisa minta bantuan kepada terapis profesional agar memberikan pelatihan dan bimbingan khusus.
Nanti terapis tentu akan menemukan strategi terbaiknya untuk cara mengatasi anak hiperaktif. Cara ini sebaiknya kamu lakukan apabila alternative lain tidak kunjung membuahkan hasil yang sangat memuaskan terdapat perkembangannya.