Antara Puasa Dan Tauhid, Puasa adalah Bukti Tauhid, Benarkan?

3 min read

antara puasa dan tauhid

Bermacam-macam godaan duniawi selalu saja menguji kita. Tidak sedikit juga yang terbuai akan godaan tersebut sehingga menuhankan harta serta jabatan. Nah, di bulan suci Ramadhan ini, maka umat muslim mempunyai kesempatan agar mengokohkan kembali semua nilai-nilai antara puasa dan tauhid.

Makna Tauhid

Adapun secara bahasa, makna dari tauhid sendiri adalah mengesankan dan menyatukan. Mengesankan disini berarti kita mengimani bahwasanya Allah SWT itu Maha Esa, tidak ada Tuhan selain Dia dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Mungkin manusia bisa saja menyembah selain Allah. Namun bagi orang-orang yang bertauhid, pastinya Allah SWT merupakan satu-satunya yang wajib untuk kita sembah.

Jadi sejatinya tauhid sendiri adalah inti utama dari ajaran islam. Pendapat lain berargumen bahwa tauhid adalah keyakinan atau keimanan pada Allah SWT, dimana keimanan tersebut tidak hanya meliputi keyakinan dalam hati saja. Melainkan juga bisa diucapkan secara lisan lalu direalisasikan dalam bentuk sebuah perbuatan.

Tauhid umat islam bisa kokoh saat kamu mampu menyeimbangkan tiga hal, diantaranya adalah; keyakinan dalam hati, mengucapkan dengan lisan, dan mewujudkannya dengan amal perbuatan. Apabila ketiga unsur tersebut ada keseimbangan, maka inilah yang dinamakan sebagai tauhid.

Kalimat tauhid memberikan penghormatan serta pemuliaan bagi syariat Allah SWT. Dalam WS. Al-A’raaf ayat 3, Allah berfirman yang artinya:

“Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya.”

Kemudian dalam QS. Ar-Rum ayat 30, Allah juga berfirman yang artinya:

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.”

Tauhid juga merupakan makna dari kalimat syahadat laa ilaaha illallah yang berarti kita tidak beribadah melainkan hanya untuk Allah semata. Tauhid adalah asas paling agung yang dinyatakan oleh Alquran dengan bukti-bukti yang benar adanya.

Kemudian tauhid ibadah ini adalah asas paling agung secara mutlak dan paling wajib keberadaannya untuk kemaslahatan umat manusia. Maka dari itu, untuk tujuan tauhid ini Allah menciptakan jin dan manusia.

Jadi, hakikat tauhid yaitu kita beribadah hanyalah kepada Allah semata saja, tidak takut kecuali pada Allah, tidak bertaqwa kecuali kepada Allah, dan tidak pula menjadikan malaikat serta nabi sebagai Rabb selain Allah.

Nilai tauhid dan puasa

Seperti yang kita tahu bahwa ciri khas dalam menjalankan ibadah puasa ini adalah adanya keikhlasan dan mengesakan Allah semata. Harusnya penanaman nilai tauhid sudah tercermin dalam ibadah puasa sebab semua perbuatan kita akan selalu dilihat oleh Allah SWT.

Mungkin kamu bisa saja melakukan kebohongan dengan cara berpura-pura tidak makan ataupun tidak minum di depan orang. Akan tetapi orang yang beriman pastinya selalu merasa dirinya selalu diawasi oleh Allah SWT pada keadaan apapun.

Ketika kita berpuasa, maka seseorang melatih diri untuk hindari sikap riya sehingga semua perbuatan yang dilakukan adalah karena mengharapkan ridha dari Allah SWT. Adapun orang-orang yang sedang berpuasa, maka dilatih menjaga amanah serta tanggung jawabnya akan segala perbuatan supaya bisa terhindar dari kemunafikan.

Nah, antara puasa dan tauhid sendiri sangatlah akrab dengan implementasi nilai-nilai tauhid dan dijauhkan dari syirik, baik itu syirik kecil maupun syirik besar. Puasa adalah ibadah khusus kepada Allah untuk membangun keintiman antara hamba dengan pemiliknya.

Hal ini pun telah ditegaskan oleh firman Allah SWT dalam sebuah hadis Qudsi dimana diriwayatkan oleh Rasulullah SAW:

“setiap amalan manusia adalah untuknya sendiri kecuali puasa. Amalan puasa adalah untukKu. Dan Aku sendiri yang akan membalasnya.”

Mengenai hal ini, maka para ulama pun menganalisa kenapa ibadah puasa ini menjadi sesuatu yang istimewa di mata Allah SWT. Ditemukan kalau ada beberapa hal yang membedakan ibadah puasa ini dengan ibadah lainnya.

Pertama, orang yang menjalankan ibadah puasa akan terhindar dari pamer kebaikan. Sebab orang berpuasa pastinya ia merahasiakan dirinya dengan Allah SWT.

Lalu kedua, ibadah puasa tidaklah memerlukan gerakan seperti ibadah pada umumnya yang bisa dilihat orang lain. Akan tetapi, ibadah puasa ini berasal dari hati lalu diimplementasikan dengan tepat tanpa gerakan.

Kemudian ketiga, pada dasarnya ibadah puasa ini tidaklah bisa dipamerkan sebab memang tidak tampak perbuatannya. Saat seseorang riya dengan ibadah puasanya, pastinya ia dengan cara mengabarkan orang lain bahwa ia sedang berpuasa.

Keempat, cukup sulit untuk berbangga tidak makan dan minum. Sebab Lapar dan haus tidaklah bisa dipersembahkan kepada Tuhan yang disekutukan kepada Allah. Oleh sebab itulah, ibadah puasa ini akrab sekali dengan nilai tauhid.

Puasa menunjukkan ketulusan dari iman seseorang. Dalam hal ini, Ibnu Rajab mengungkapkan bahwa puasa inilah yang menunjukkan akan benarnya iman seseorang. Sebab orang yang berpuasa sadar bahwa ia selalu diawasi oleh Allah SWT.

Oleh sebab itu, Allah juga membalas orang-orang yang melakukan ibadah puasa tanpa batas lalu mengkhususkan amalan puasa merupakan sesuatu yang istimewa ketimbang ibadah lainnya.

Keistimewaan puasa juga tidak hanya dijanjikan secar pelaksanaannya saja, namun ada balasan khusus di akhirat nanti. Bahkan Allah SWT sudah menyediakan pintu khusus masuk untuk orang muslim yang berpuasa.

Berkaitan dengan hal ini Rasulullah bersabda dalam hadits Sahl bin Sa’ad ra.

“Sesungguhnya di surga ada pintu yang namanya rayyan. Hanya boleh masuk dari pintu itu orang-orang yang berpuasa. Ketika orang yang berpuasa telah masuk dari pintu rayah maka pintu itu langsung ditutup agar orang tidak dapat masak.”

Benarkan Puasa adalah Bukti Tauhid

Kebanyakan dari hadis Rasulullah menyebutkan bahwa ciri-ciri kesempurnaan iman seseorang adalah memuliakan tamu, berkata baik, bersedekah, sabar, sholat, bertetangga, dan sebagainya.

Akan tetapi dari banyaknya ibadah, Allah SWT hanyalah mengistimewakan satu ibadah yang dimana Ia khususkan untuk diri-Nya. Adapun ibadah yang disebut ini yaitu puasa. Dalam hal ini, Rasulullah bersabda:

“Semua amalan anak Adam dilipatgandakan kebaikannya sepuluh kali lipat hingga 700 kali lipat. Allah berfirman: kecuali puasa, sesungguhnya dia adalah milikku dan aku sendiri yang akan membalasnya”

Alasan dibalik kenapa puasa begitu istimewa diantaranya adalah; puasa merupakan wujud kesehatan yang terbesar. Allah menjelaskan juga dalam firman-Nya pada QS. AZ-Zumar ayat 10 yang artinya:

“Sesungguhnya orang-orang yang sabar akan diberikan pahala yang tak terhingga.”

Adapun kesabaran yang dimaksud di atas seperti; bersabar menjalankan ketaatan, bersabar dari maksiat, dan bersabar dari hal-hal yang menimpanya berupa sakitnya menahan lapar, terik panas, dahaga, dan sebagainya.

Jadi, antara puasa dan tauhid ini memang memiliki kaitan yang sangat erat dan keduanya pun saling berhubungan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *