8 Tahap Perkembangan Bahasa Anak dan Cara Menstimulasinya

3 min read

tahap perkembangan bahasa anak

Saat sudah mulai memasuki tahap perkembangan bahasa anak, orangtua begitu hangat menyambutnya. Menyaksikan anak bisa berbicara dengan lancar adalah hal paling diapresiasi oleh orang tua sewaktu kamu kecil.

Ciri-Ciri Perkembangan Bahasa Anak

Anak-anak yang sudah memasuki tahap perkembangan linguistik akan diawali dengan kemampuan anak yang sudah mulai bisa mengucapkan kalimat sederhana hingga yang sulit. Di samping itu, proses ini juga ditandai dengan kemampuannya mengucapkan bahasa dengan tepat sasaran.

Beberapa anak mungkin sudah menunjukkan gestur dan ekspresi yang tepat dalam mengelola bahasanya. Nah, kira-kira sekarang ini, apakah anakmu sudah melalui tahap ini?

Lalu, di tahap selanjutnya seharusnya anak sudah mampu berkomunikasi dengan bahasa sehari-hari bersama orang sekitarnya. Jika memang demikian, artinya anak sudah memasuki tahap perkembangan yang maksimal, yang mana ditunjukkan dari cara komunikasi yang menyerupai orang dewasa.

Kamu bisa melihat ciri-ciri linguistik anak lainnya saat anak sudah mampu menggunakan kata-kata untuk menggambar situasinya.

Tahap Perkembangan Bahasa Anak

Umumnya, orang tua lebih cenderung tidak sabar saat anak sudah bisa berkomunikasi dengan baik. Agar kamu tidak salah dalam menilai proses perkembangannya, maka pahamilah dengan baik tahapan bahasa pada anak berikut ini.

1. Tahapan Bahasa Usia 0–3 Bulan

Bayi pada tahap ini umumnya berkomunikasi hanya dengan tersenyum, menangis, dan mendekut. Itu pun akan selalu ditunjukkannya sesuai kondisi yang dialami.

2. Tahapan Bahasa Usia 3–4 Bulan

Pada masa-masa ini, bayi umumnya sudah bisa berkomunikasi dengan baik dan juga diiringi oleh gestur tubuh.

Contohnya adalah menghela nafas, menjerit, mendengus, tertawa, serta menangis menggunakan nada suara berbeda. Di tahap ini jugalah, sebagian bayi akan mulai menggunakan kontak matanya saat berinteraksi dengan kamu.

3. Tahapan Bahasa Usia 4–6 Bulan

Setelah bayimu berhasil melalui tahap perkembangan di atas, maka bayi akan mengatakan beberapa silabel untuk bisa berkomunikasi denganmu.

Di fase ini, ia juga bakalan lebih sering meniru suara ataupun pembicaraan dengan cara lebih singkat. Misalnya “ba”, “ga”, “tak”, dan sebagainya.

4. Tahapan Bahasa Usia 6–7 Bulan

Bayi dengan usia 6–7 bulan akan belajar untuk meniru gestur tubuh yang kamu peragakan sehari-hari. Contohnya adalah saat ketawa, batuk, dan sebagainya.

Anak juga sudah mulai mengeluarkan suara untuk memanggil orang tuanya, misalnya “aaaah”, “boo”, dan sebagainya.

5. Tahapan Bahasa Usia 8–9 Bulan

Kalimat yang diucapkan oleh bayi berusia 9–9 bulan cenderung lebih panjang. Kalimat yang terdengar sudah seperti percakapan orang dewasa, misalnya yaitu “mama”, “baba”, dan sebagainya.

Walaupun ia sudah bisa melafalkan beberapa kata, tetapi anak mungkin belum paham apa makna yang sedang diucapkannya tersebut.

6. Tahapan Bahasa Usia 10–11 Bulan

Tahapan ke 6 ini merupakan langkah awalnya anak-anak berkomunikasi lebih baik bersama kamu sebagai orangtuanya. Komunikasi yang dilontarkan anak bukan hanya bahasa saja, tetapi juga sudah beranjak ke ekspresi sesuai situasi dan tujuannya.

Beberapa perasaan yang dirasakan anak juga mungkin sudah mulai bisa diungkapkan dengan baik. Contohnya adalah menolak, meminta, memaksa, dan menyapa orang sekitarnya.

7. Tahapan Bahasa Usia 12–18 Bulan

Perkembangan bahasa anak di tahap usia 12–18 bulan cenderung tidak terlalu nampak. Sebab, bayi telah mulai mengatakan beberapa kata yang mungkin sudah dikenal dengan baik maknanya.

Contohnya adalah saat mereka menyebut “mama, baba”, artinya ia sedang memanggil orang tuanya agar melakukan sesuatu untuknya.

8. Tahapan Bahasa Usia 18 Bulan–2 Tahun

Adapun tahapan selanjutnya dalam perkembangan bahasa bayi yakni semakin bertambahnya kosa kata yang digunakan berkomunikasi. Anak sudah mulai merangkai 2 kata ataupun lebih ketika berbicara, sehingga kedengarannya hanya kalimat singkat saja.

Perhatikanlah, anak juga sudah mulai memahami apa yang dibicarakannya. Pastinya, sebagai orang tua kamu akan lebih memudahkan dengan perkembangan anak yang ini.

Sementara itu, saat anak sudah berusia 2–3 tahun, anak akan berbicara dengan kalimat lengkap.

Cara Menstimulasi Perkembangan Bahasa Anak

Sudah tahu kan apa saja tahapannya, saatnya kamu mengenal cara menstimulasi anak agar bahasanya cepat berkembang. Kamu bisa ikuti cara-cara di bawah ini.

1. Berbicara Lebih Lambat dan Jelas

Apabila anak belum bisa berbicara, kamu bisa ajak mereka mulai mengobrol. Cukup pelan-pelan saja dan jangan lupa gunakan intonasi yang jelas.

Dengan demikian, saat anak sudah pandai berbicara kalimat pendek, ia bisa coba katakan kalimat lebih panjang.

2. Menghindari Pertanyaan

Mungkin kamu sudah sering mendapati orang tua yang bertanya “apa ini nak?”, benar demikian? Sebenarnya ini bukanlah metode yang salah, tetapi apabila anak tidak nyaman dalam berbicara, kata-kata tersebut justru membuatnya merasa sedang dipaksa.

Pastinya kamu sudah tahu kalau anak lebih baik belajar saat ia tidak mendapatkan tekanan? Oleh sebab itu, ada baiknya menghindari metode belajar seperti ini.

3. Mengajak Anak Membaca Sejak Usia Dini

Dengan kamu mengajak anak untuk membaca sejak kecil, sebenarnya tidak hanya membangun kebiasaanya dalam membaca saja. Melainkan, ini juga membantu anak untuk meningkatkan kemampuan linguistiknya.

Saat kamu mengajak anak untuk membaca buku, ada baiknya memilih buku bergambar supaya anak lebih cepat paham.

Sebab, sebenarnya akan lebih efektif apabila saat anak berbicara tentang apa yang dilihat di depannya. Ini sekaligus membantu anak untuk menganalisis kondisi.

4. Mainkan Game Interaktif

Kamu juga bisa dorong perkembangan bahasa anak dengan memainkan berbagai game yang lebih interaktif atau melibatkan anak. Misalnya, bermain cilukba, bernyanyi, memainkan alat musik, mengucapkan lirik lagu, dan sebagainya.

Cara lain adalah membacakannya cerita yang ringan dan menarik, misalnya buku cerita anak-anak yang bisa diberikan sebelum ia tidur.

5. Biarkan Anak Memimpin Percakapan

Mengajak anak mengobrol adalah hal yang baik, tetapi tidak selamanya metode tersebut efektif. Saat anak telah memiliki kemampuan berkomunikas, ada baiknya untuk menanggapi lalu membiarkan anak memimpin pembicaraan.

Metode ini sangat berguna dalam membantu anak untuk mengembangkan bahasanya agar lebih baik. Jadi, saat membiarkan anak memimpin pembicaraan, maka bisa mendorong anak melakukan eksplorasi topik pembicaraan.

Baca juga: Jenis Olahraga yang Tepat untuk Dukung Proses Menyusui

6. Mengajak Anak Komunikasi Terus Menerus

Salah satu hal paling mempengaruhi perkembangan linguistik anak yakni lingkungan yang dimilikinya. Anak yang tumbuh dalam lingkungan lebi ramai pastinya bahasa yang diserap lebih banyak.

Di usia 0–3 bulan, ia memang hanya menangis dan melihat saja. Namun, apabila bayi mau berbicara lebih cepat, kamu bisa ajak ia komunikasi lebih sering.

Lalu pastikan bahwa kamu berkomunikasi dengan memasang ekspresi wajah, sehingga anak pun bisa memperoleh data lebih banyak untuk mempersiapkan perkembangan linguistiknya.

Jika semua langkah di atas sudah dicoba, tetapi masih belum bisa menunjukkan kemajuan di setiap tahapan perkembangan bahasa anak, mungkin anak butuh menggunakan cara yang lain. Namun, jika belum bisa berbicara hingga usia 2 tahun, artinya perkembangan anak kamu terhambat dan segera cari penanganan khusus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *