Categories

Hati-Hati Cacar Monyet, Apa Itu? Simak Selengkapnya Di Sini

cacar monyet

Akhir-akhir ini cacar monyet (monkeypox) kerap meresahkan masyarakat dan penyebarannya pun begitu cepat. Sehingga siapapun mesti mewaspadai penyebaran monkeypox tersebut. Sebenarnya, monkeypox sendiri bukanlah penyakit baru, sebab kemunculannya sudah ada sejak 1970 lalu. Kenali penjelasan lebih lanjut pada ulasan berikut ini.

Definisi Cacar Monyet

Cacar monyet atau juga dikenal sebagai monkeypox merupakan infeksi virus yang cukup langka dan gejalanya pun mirip sekali dengan smallpox, dimana intensitas gejalanya juga ringan. Akan tetapi smallpox telah berhasil dieradikasi sejak 1980.

Paling sering cacar monyet dijumpai di daerah Afrika Barat dan Afrika Tengah. Pada umumnya, penyakit tersebut akan menyebar di sebuah daerah, di mana disini banyak sekali manusia yang berinteraksi bersama hewan-hewan yang sangat berpotensi dalam penularan virus ini.

Adapun kasus pertama cacar monyet ini muncul yakni tahun 1970, tepatnya di Republik Demokratik Kongo. Di mana saat itu ada anak yang berusia 9 tahun terinfeksi monkeypox. Padahal, daerah tersebut sebenarnya telah dieradikasi dan dimusnahkan sejak 1968.

Kemudian, setelah beberapa waktu, dilaporkan pula kasus di sebuah daerah pedesaan dan hutan hujan yakni di Afrika Barat dan Cekungan Kongo. Untuk wabah di Republik Demokratik Kongo berlangsung di tahun 1996–1997.

Sementara itu, kasus pertama di luar Benua Afrika dijumpai di tahun 2003 di Amerika Serikat. Infeksi ini kabarnya ditularkan dari sejenis hewan pengerat yang mana ini adalah salah satu host virus tersebut.

Asalkan kamu tahu, wabah cacar monyet ini telah mencapai lebih dari 70 kasus monkeypox di Amerika Serikat. Cacar Monyet sudah dilaporkan pada pelancong dari Nigeria ke Israel di Bulan September 2018, Desember 2019, Mei 2021, Mei 2022. Lalu ke Singapura di Bulan Mei 2019 dan Amerika Serikat di Bulan Juli dan November 2021.

Hal yang perlu diwaspadai adalah penyebaran kasus monkeypox yang mulai teridentifikasi di beberapa negara non-endemik.

Gejala Monkeypox

Adapun masa inkubasi atau rentang waktu virus menginfeksi tubuh manusia hingga muncul gejala klinisnya berkisar sekitar 10–14 hari. Kurang lebih gejala klinisnya cacar monyet mirip sekali dengan gejala cacar air (Varicella) dan smallpox (Variola). Akan tetapi, intensitas monkeypox jauh lebih ringan.

Karena gejala awalnya yang tidak jauh berbeda seperti gejala infeksi virus lainnya. Berikut ini berbagai gejala cacar monyet yang mungkin dijumpai.

  • Sakit kepala.
  • Demam.
  • Tubuh terasa letih.
  • Sakit di bagian persendian dan otot.
  • Ruam di kulit. Ruam biasanya dimulai dari wajah, lalu batang tubuh dan perlahan menyebar ke lengan, kaki, telapak tangan, dan kaki. Ruam biasanya diawali dengan bercak kemerahan yang kelamaan membentuk bintik kemerahan dan berisikan cairan nanah.
  • Kelenjar getah bening membesar.

Waspadai, Penularan monkeypox

Untuk penularan monkeypox bisa dilakukan melalui manusia dan hewan. Hewan yang menularkannya yaitu tikus, monyet, atau tupai. Cara penularan monkeypox dari hewan ke manusia adalah melalui:

  • gigitan oleh hewan, misalnya tikus, monyet, atau tupai yang telah terinfeksi,
  • konsumsi daging hewan yang pernah terinfeksi, dan
  • kontak langsung bersama hewan yang terinfeksi.

Sementara itu, penularan sesama manusia dilakukan melalui droplet infection atau air liur. Berikut ini mekanisme penularan yang mungkin terjadi.

  • Kontak langsung dengan benda yang terkena cairan tubuh orang terinfeksi, termasuk makanan dan minuman orang yang sedang terinfeksi.
  • Kontak langsung bersama seseorang yang terinfeksi.

Itu sebabnya, di era seperti ini dengan tingkat penyebaran lebih tinggi, orang dengan sistem imun lebih rendah sangat berisiko tinggi terhadap penularan cacar monyet daripada orang dengan sistem imun yang baik.

Pengobatan monkeypox

Hingga kini, masih belum tersedia pengobatan monkeypox. Penyakit tersebut umumnya hanyalah memunculkan gejala ringan dan bisa sembuh dengan sendiri dalam kurun waktu 2–4 minggu. Sementara itu, penyebaran cacar monyet bisa kamu cegah dengan vaksin cacar atau smallpox.

Beberapa negara akan menggunakan tecovirimat dalam mengatasi cacar monyet. Mekanisme kerjanya yaitu dengan menghambat virus monkeypox agar tidak berkembang biak serta menyebar ke orang lain.

Akan tetapi, penggunaan obat tersebut masih terbatas untuk pasien dewasa dengan angka berat badan lebih dari 40 kg serta anak dengan berat badan lebih dari 13 kg.

Orang yang terinfeksi cacar monyet harus mendapatkan perawatan di ruang isolasi agar selalu mendapatkan pemantauan khusus dari dokter, sekaligus juga mencegah penyebaran penyakit.

Sementara itu, untuk menangani gejala agar tidak membuat pasien terinfeksi monkeypox semakin parah, bisa dilakukan terapi simtomatik seperti obat antipiretik dan analgesik untuk menurunkan demam, meredakan sakit kepala, dan nyeri yang dialami.

Istirahat total mungkin sangat disarankan untuk mencegah keparahan gejala monkeypox, terutama gejala demamnya.

Komplikasi Cacar Monyet

Monkeypox diketahui mempunyai tingkat kesembuhan yang cukup tinggi. Walaupun jarang, penyakit tersebut tetap memiliki risiko untuk menimbulkan komplikasi,

Diketahui risiko timbulnya komplikasi monkeypox yang berat lebih tinggi untuk anak-anak, orang dengan sistem imun rendah, belum mendapatkan vaksinasi, dan orang yang hidup di daerah endemik atau bersanitasi buruk.

Komplikasi yang terjadi karena monkeypox dapat berupa infeksi paru-paru, infeksi bakteri, infeksi kornea dan keratitis, dan radang otak atau ensefalitis.

Bagaimana Cara Mencegah Cacar Monyet?

Seperti yang kita tahu pencegahan utama monkeypox yaitu menghindari adanya kontak langsung, baik itu hewan primata, hewan pengerat, dan manusia yang sedang terinfeksi. Namun, kamu bisa lakukan pencegahan dengan beberapa tindakan berikut ini.

  • Rutin mencuci tangan menggunakan air, sabun, dan hand sanitizer, terutama sebelum makan, memasak, mengolah makanan, menyentuh hidung dan mata, dan membersihkan luka.
  • Sebisa mungkin hindari menggunakan peralatan makanan bersama dengan orang lain dan tidak menggunakan barang yang sama dengan pasien terinfeksi cacar monyet.
  • Hindari kontak dengan hewan primata, apalagi mengkonsumsi dagingnya.
  • Memasak bahan makanan seperti daging sampai matang.
  • Tidak menyentuh satu sama lain.
  • Selalu menjaga jarak, setidaknya satu meter.
  • Menutupi ruam dengan kain atuapun perban.
  • Jika ada yang terinfeksi monkeypox, sebaiknya gunakan kamar mandi yang terpisah.

Selain itu, untuk mencegah penularan cacar monyet, dokter bisa memberikan vaksin smallpox. Saat memberikan vaksin, petugas medis juga harus memakai alat pelindung diri ketika merawat pasien.

Jika kamu mempunyai hewan peliharaan yang telah diduga terinfeksi monkeypox, segeralah untuk menghubungi dokter hewan dan jangan sampai membiarkan hewan berkeliaran.

Dengan penjelasan seputar cacar monyet di atas, semoga bisa membuat kamu dan keluarga di rumah untuk lebih berhati-hati terhadap siklus penyebaran cacar monyet. Ingatkan keluarga untuk selalu menjaga kebersihan dan menjaga jarak dari orang yang mungkin memiliki gejala infeksi virus cacar monyet.