Bismillahirrohmanirrohim
Abdurrahman Anton Minardi
Advokat dan Associate Professor
Ummat Islam sangat Tasamuh (toleran) kepada siapa pun dan kepercayaan apapun. Selama mereka tidak diganggu dan diajak untuk murtad atau untuk berbuat dzolim maka Umat Islam akan komitmen dengan konsensus yang dibangunnya dengan pihak lain.
Bahkan umat Islam mengikuti sistem yang tidak berasal dari Islam seperti demokrasi, selama tidak keluar dari Aqidah dan Syari’at Islam.
Bagi umat Islam kebersamaan itu lebih utama daripada kekelompokan. Konsensus dibangun atas dasar Iman untuk menjaga persaudaraan seIman dan persaudaraan seBangsa. Hanya saja seringkali konsensus ini yang sering dikhianati oleh pihak lain.
Lihat saja umat Islam di berbagai negara tidak memaksakan diri untuk Berjuang menegakkan negara Islam dan Khilafah Islam tapi umat menerima konsensus untuk memperjuangkan Islam melalui sistem demokrasi. Walapun sebagian umat Islam Menolak untuk mencampurkan Islam dengan demokrasi dengan argument “Talbis Al Haq wal Bathil” (mencampurkan Yang Hak dengan Yang Batil).
Baiklah sekarang umat Islam telah komitmen bersepakat untuk ikut berpartisipasi dalam demokrasi. Lihatlah bagaimana komitmen saudara sebangsa lainnya ?!
Ketika umat Islam yang menang Pemilu diberbagai ternyata diKudeta dengan berbagai dalih dan cara.
Masyumi sebagai partai Islam terbesar dibubarkan di ndonesia; Front Islam du Salute (FIS) di Aljazair diKudeta setelah menang Pemilu; Partai Keadilan dan Pembangunan emang Pemilu dikoyak-koyak di Sudan; Ikhwanul Muslimin menang Pemilu dikudeta di Mesir; Taliban menang Pemilu dikudeta juga di Afghanistan.
Inilah bukti dari pengkhianatan mereka terhadap konsensus dan komitmen umat Islam.
Bedanya Taliban setelah menang Pemilu tahun 2001 dan diKudeta militer dengan support amerika serikat, mereka Melawan kedzoliman yang menimpa mereka bahkan Melawan secara militer juga.
Begitulah perjuangan umat Islam di berbagai negara tidak jarang ditipu dan dikhianati oleh mereka yang bernarasi hidup di atas dasar nasionalisme sekuler.
Imaroh Islam Afghanistan atau Pemerintahan Islam Afghanistan berdiri tegak di atas prinsip Tauhid dengan Cara Hidup Syari’at Islam Kaffah.
Mereka dirikan Pemerintahan dunia bukan sekedar untuk dunia tapi untuk tujuan Akhirat.
Tegaknya pemerintahan Islam Afghanistan untuk melaksanakan Syari’at Islam dan untuk mewujudkan Islam Rahmatan lil alamin sebagaimana Maqoshidus Syariah (tujuan Syariah).
Pemerintahan Islam Afghanistan sangat perlu dibela bahkan wajib karena :
Pertama, orang-orang yang didzolimi oleh para para penjajah yang bupaya merebut tanah air umat Afghanistan yang harus dibela untuk memperoleh hak-haknya.
Kedua, Taliban telah menang Pemilu lalu dikudeta harus dibantu untuk memperoleh haknya sebagai pemenang Pemilu.
Ketiga, adalah suatu kewajiban untuk saling membantu dalam menegakkan Kebaikan (Al Birr) dan Taqwa.
Keempat, merupakan suatu kebutuhan umat Islam seDunia untuk memiliki Uswah Hasanah (Tauladan Yang Baik) dalam menjalankan Syari’at Islam.
Kelima, merupakan kebutuhan umat Islam untuk memiliki suatu contoh Pemerintahan Islam yang Islami dan Modern.
Mereka berhak untuk memperoleh haknya menjadi pemenang Pemilu, menjadi pemimpin di negerinya dan membuktikan kepemimpinannya dengan Syari’at Islam sebagai keyakinannya dan sekaligus hak asasi manusianya dengan Aman dan Amanah. Juga untuk menjaga eksistensi dan kesejahteraan umat lainnya.
Diperlukan kolaborasi berbagai potensi umat dari berbagai jama’ah (komunitas) untuk membuktikan bahwa memang Islam Rahmatan lil alamin melalui suatu Pemerintahan Islam yang Adil, Modern dan Sejahtera.
Allohu A’lam.
Leave a Reply