India merupakan partner Indonesia dalam berbagai bidang dan termasuk partner Ketika memperjuangkan Kemerdekaan negara-negara Asia Afrika.
India juga merupakan negara yang aktif dalam konfrensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung.
Sampai saat ini para investor India juga telah menginvestasikan modalnya di Indonesia dengan jumlah yang cukup besar lebih dari $AS 206 Miliar di berbagai bidang.
Sayang sungguh sayang, dalam beberapa tahun terakhir ini terutama semenjak India dipimpin oleh BJP (Bharatiya Janata Party) yang telah berhasil menempatkan pimpinannya Narendra Modi menjadi Perdana Menteri India semenjak 2014.
BJP berhaluan ekstrim yang tidak toleran terhadap non hindu terutama kepada Muslim. Mereka merekayasa agar India dipimpin kembali dengan nilai-nilai hindu yang mereka tafsirkan dan tidak toleran terhadap non hindu.
Sejumlah kebijakan yang menyakitkan ummat Islam di antaranya adalah :
Pertama, pada tahun 1992 mereka mendukung upaya penghancuran Masjid Babur yang telah menelan korban 1000 ummat Islam.
Kedua, tahun 2019 telah mencabut Konstitusi nomor 370 dimana Kashmir sebagai wilayah Otonom bagi rakyat daerah tersebut yang mayoritas Muslim.
Ketiga, India pidanakan Muslim yang melakukan cerai talak tiga.
Keempat, mengintensipkan pembenlakuan NRC (National Register of Citizen) terutama di daerah Assam yang mayoritas Muslim dengan jumlah Sekitar 32 kita Muslim. Siapa yang tidak dapat menunjukkan kewarganrgaraan akan diusir, sementara India menyatakan akan memberikan status warga negara kepada para pendatang jika mereka non muslim. Ada Sekitar 1.9 juta yang sudah dilucuti dari kewarganrgaraan India.
Kelima, aturan NRC ini juga akan diberlakukan di seluruh India, yang menyebabkan warga Muslim hidup dengan kekhawatiran.
Keenam, Selasa 15 February 2022 terjadi pelarangan Jilbab di sekolah dan Kampus yang asalnya di wilayah Karnataka India Selatan kemudian meluas key seluruh negara India.
Ketujuh, berbagai diskriminasi yang dialami ummat Islam di seluruh India dengan kekerasan kaum hindu yang mayoritas terhadap Muslim India yang berjumlah lebih dari 200 juta jiwa.
Sangat disayangkan dunia International masih terlihat diam, kecuali beberapa negara Muslim yang tergabung Dalam OIC (Organization of Islamic Conference).
Pelecehan dan Kekerasan terhadap ummat Islam di India sudah berlangsung lama tapi Dewan HAM PBB seperti tidak mau bertindak tegas apalagi memberikan sanksi tegas.
Sikap pemerintah Indonesia juga Masih Belum jelas, meskipun Sikap ummat Islam Indonesia sangat jelas kecewa dengan perlakuan India hindu kepada ummat Islam di sana.
Pemerintah Indonesia perlu melakukan pressure maksimal atas pelarangan HAM ini bahkan jika perlu membekukan Investasi India di Indonesia, hentikan perdagangan dengan India dan melakukan boycot terhadap produk India hindu sampai India memperbaiki sikapnya terhadap non hindu terutama Muslim.
Ummat Islam Indonesia dan di mana pun juga Masih menahan diri untuk tidak berlaku diskriminatif terhadap wagra india hindu apalagi melakukan kekerasan. Hal ini yang harus kita jaga selalu.
Seruan Boycot Produk India hindu menggema di seluruh penjuru dunia Islam juga di Indonesia. Ini bagus untuk kita laksanakan untuk memberi pelajaran kepada india yang diskriminatif.
Abdurrahman Anton Minardi
Assoc. Professor di Universitas Pasundan.
Lembaga Advokasi Ummat ANSHORULLAH
Leave a Reply