Categories

12 Cara Meningkatkan Komunikasi dengan Anak

cara meningkatkan komunikasi dengan anak

Sudah seharusnya orang tua mengajarkan anak untuk berkomunikasi secara sopan dengan orang-orang disekitarnya. Jika anak tidak memiliki sifat komunikatif, maka ini sangat membatasi anak untuk bersosialisasi. Itu sebabnya orang tua mesti tahu bagaimana cara meningkatkan komunikasi dengan anak.

Bagaimana Cara Meningkatkan Komunikasi dengan Anak?

Sembari membantu anak untuk mendapatkan keterampilan komunikasinya, inilah cara meningkatkan komunikasi dengan anak yang bisa diterapkan orangtua.

1. Meluangkan Waktu Terbaikmu

Pertama, kamu bisa bangun komunikasi anak dengan cara meluangkan waktu terbaikmu. Meskipun bekerja adalah kewajiban orang tua, tetapi jangan sampai melupakan tanggung jawab untuk perkembangan anak kedepannya.

Kamu bisa mengambil cuti untuk memberikan anak kesempatan belajar banyak hal. Jika tidak dapat cuti, setidaknya luangkanlah waktu weekend kamu untuk membangun komunikasi bersama anak.

2. Melibatkan Diri Dalam Pembicaraan Anak Secara Total

Saat anak sedang bercerita, cobalah untuk masuk ke dalam feeling yang sedang dialami anak. Apabila kamu membiasakan sikap tersebut, pastinya dapat dilihat bagaimana ikatan yang terjalin antara orang tua dana anak.

Anak juga pastinya perlahan nyaman dan menyadari kalau kamu sedang memperhatikannya. Apabila kamu terus menerapkannya, anak pasti merasa diakui dan dihargai pembicaraannya. Anak pastinya akan semakin terstimulasi dengan masalah yang sedang dihadapinya.

3. Mendengarkan Aspirasi Anak

Kelihatannya memang sederhana. Namun, sayangnya sebagian orang tua kadang menyepelekan hal tersebut dan melewatkannya. Padahal, ini termasuk poin penting dalam meningkatkan komunikasi anak.

Dengan mendengarkan aspirasi anak juga merupakan faktor terpenting yang dapat dilakukan agar anak segera memperoleh keterampilan komunikasinya. Dalam mendengarkan aspirasi anak, cukup posisikan saja dirimu sebagai teman dan ajaklah ia agar sering mengobrol masalah kehidupannya.

Buatlah anak agar senyaman mungkin. Dengan demikian, tanpa disadari, anak pastinya bakal nyaman dan selalu terbuka untuk memberikan aspirasinya dan masalah yang sedang dihadapinya.

4. Memancing Anak untuk Bercerita

Bukan hanya orang tua saja yang punya masalah, kadang anak pun juga punya masalah yang sama. Orang tua harus peka terhadap perubahan kecil yang terjadi pada anak. Misalnya, anak malu dan takut untuk memulai percakapan duluan.

Maka, dalam hal ini peran orang tua adalah memancing anak agar mau menceritakan apa yang sedang membuatnya kesal atau permasalahan yang sedang dialaminya.

5. Memberikan Pujian dan Kritikan yang Membangun

Saat anak sudah menunjukkan perkembangan dalam caranya berkomunikasi, berikanlah pujian dan apresiasi pada anak. Entah itu dengan mengajaknya jalan-jalan, traktir makanan favoritnya, atua membeli mainan impiannya. Akan tetapi, jangan sampai berlebihan dan membuat anak selalu menuntutmu untuk memberikan hadiah setiap perkembangannya.

Dengan menghargai jerih payahnya, akan membuat anak jauh lebih bersemangat serta termotivasi untuk terus melatih komunikasinya di kemudian hari.

Akan tetapi, saat anak mengalami kegagalan dan kesulitan dalam berkomunikasi, jangan memaksa anak apalagi memarahinya dengan nada tinggi. Orang tua bisa merangkulnya dan memberikan motivasi yang bisa meningkatkan semangatnya kembali. Jika anak membuat kesalahan, misalnya berbicara tidak sopan, segera beritahu anak yang benarnya seperti apa.

6. Berbicara dengan Sopan

Jangan lupa untuk selalu mengingatkan anak agar berbicara dengan sopan dan santun. Tidak hanya anak, orang tua pun juga harus berbicara dengan sopan dengan anak, walaupun ia lebih kecil darimu. Sebab, anak cenderung meniru apa yang biasanya dilakukan orang tua.

Saat anak berada dalam kelompok pertemanan yang sebaya dengannya, ingatkan anak untuk selalu mendengarkan percakapan dan berbicara secara sopan.

7. Berbicara dengan Jelas

Anak juga harus diminta untuk berbicara dengan benar dan jelas. Rutinlah memberitahu anak untuk selalu menggunakan artikulasi yang baik dalam berucap. Orang tua harus mengajarkan anak untuk tidak terlalu terburu-buru saat berbicara dan gunakanlah tata bahasa yang sesuai dengan usianya.

Jika anak membuat kesalahan saat ia berbicara, jangan langsung menegur anak di depan orang ramai. Sebab, ini bisa membuat anak jadi tidak percaya diri untuk berbicara di depan umum. Orang tua bisa mengoreksi kesalahan tersebut di rumah.

8. Berikan Anak Perhatian

Anak-anak sangatlah membutuhkan perhatian dari orang tuanya. Maka dari itu, orang tua seharusnya bersabar dan lebih memberikan anak perhatian lebih untuk melatih keterampilan komunikasinya.

Saat anak sedang berbicara, orang tua harus menyimak dan mendengarkan apa yang sedang dibicarakannya. Dengan begitu, anak pastinya tahu cara menghargai orang lain ketika berbicara.

Setelah anak selesai berbicara, kamu bisa ajukan beberapa pertanyaan sebagai bentuk tanggapan dari kamu. Dengan menunjukkan minatmu melalui pertanyaan, membuat anak lebih percaya diri dengan apa yang disampaikannya.

9. Menghindari Kalimat Negatif

Saat orang tua memberikan nasihat pada anak, janganlah sesekali untuk melontarkan kalimat-kalimat yang negatif. Memberikan kalimat negatif akan membuat anak jadi kehilangan kepercayaan pada orang tuanya tersendiri. Selanjutnya, anak semakin tidak percaya diri untuk berbicara kepada siapapun. Tentunya hal tersebut bisa berisiko terhadap gangguan mental anak dan mempengaruhi psikisnya.

10. Jangan Lupakan Kontak Mata dengan Anak

Kamu juga bisa mengajari anak dengan cara melakukan kontak mata ketika berkomunikasi. Ini perlu diterapkan anak untuk menghargai lawan bicara saat ia berkomunikasi nanti.

Anak juga perlu diajarkan bahwa membuang muka atau mengalihkan pandangan ketika berkomunikasi merupakan sikap yang kurang hormat, kebiasaan buruk, serta memberikan persepsi bahwa kamu tidak tertarik terhadap pembicaraan lawan.

Baca juga: 12 Vitamin Anak yang Terbaik untuk Melindungi Imun Tubuh

11. Ajarkan Anak untuk Tidak Memotong dan Menyela Pembicaraan

Dalam meningkatkan keterampilan dan kemampuan berkomunikasi si anak, anak pun juga memerlukan dukungan dari orang terdekatnya. Sebab, anak cenderung belajar langkah-langkah utama komunikasi dari orang sekitarnya.

Oleh sebab itu, orang tua harus memberi tahu anak agar tidak menyela serta mengintervensi orang lain ketika sedang berbicara dan tunggulah dipersilahkan atau sudah selesai, baru memulai pembicaraan.

Sedari dini sikap tersebut harus diajarkan oleh orang tua untuk mengajari anak tentang prinsip mengendalikan diri saat berkomunikasi. Misalnya, saat anak mengintervensi kamu, maka hentikan segera dan berikan nasihat bahwa itu kebiasaan tidak baik dan tunggulah sampai gilirannya berbicara.

12. Memulai Percakapan Biasa

Orang tua bisa memulainya dengan percakapan rutin untuk membentuk keterampilan komunikasi dasarnya tersebut. Dengan memberikan percakapan yang tulus serta mendalam dengan anak-anak, maka akan sangat bermanfaat untuknya.

Di samping itu, keterampilan percakapan yang sopan dapat membantu anak untuk membangun fondasi dalam berkomunikasi yang baik di masa mendatang. Tentu saja, semua orang tua mempunyai tujuan untuk membawa anak-anaknya agar selalu berbicara sopan, bukan? Itu sebabnya kamu bisa mulai dari hal ini.

Nah itulah beberapa cara meningkatkan komunikasi dengan anak yang bisa dilakukan oleh orang tua. Jangan abaikan setiap kemajuan yang dilakukan anak dan hargailah setiap usaha anak agar ia pun semakin semangat.