Categories

Mengenal Strict Parents, Ciri-Ciri, dan Dampaknya Terhadap Anak

mengenal strict parents

Mungkin istilah strict parents sendiri terdengar begitu familiar di telingamu, lantaran banyak sekali belakangan ini korban dari strict parents mengutarakan perasaan dan kesedihannya, khususnya anak muda. Agar kamu mengenal strict parents lebih lanjut, ikuti penjelasan di bawah ini.

Pengertian Strict Parents

Seperti yang kita tahu, sudah sepantasnya orang tua mendidik dan membimbing anak-anaknya, mulai dari ia kecil sampai dewasa dan peran orang tua pun tak pernah berakhir hingga kapan pun.

Kewajiban orang tua sendiri yaitu mengajarkan anak tentang berbagai hal, atau dikenal sebagai parenting. Akan tetapi, parenting juga mencakup bimbingan terhadap anak asuhnya.

Dengan demikian, dapat diistilahkan parenting sebagai proses yang mendukung dan mengembangkan emosi, fisik, sosial, hingga intelektual anak, mulai dari bayi sampai usianya telah dewasa.

Pada saat proses parenting, maka setiap orang cenderung memaksakan kehendaknya agar anak tumbuh menjadi seperti yang diinginkannya. Dengan banyaknya ekspektasi orang tua tersebut, tak sedikit dari mereka yang justru malah menganut cara asuh strict parents.

Pengasuhan yang ketat memang sangat diperlukan untuk anak yang baru saja berkembang. Namun, memberikan pengasuhan dengan cara demikian justru menimbulkan sejumlah dampak negatif untuk anak.

Saat orang tua telah memberikan standar tinggi pada anak dan dukungan, artinya ia mempunyai gaya asuh otoritatif. Umumnya gaya asuh inilah yang membuat anak jadi sosok lebih baik.

Tak sama dengan gaya asuh strict parents yang biasanya tidak mempunyai sifat otoritatif, yang mana cenderung otoriter. Untuk mengenal strict parents dari karakteristiknya, akan dibahas pada bab selanjutnya.

Ciri-Ciri Strict Parents

Sekarang kamu sudah mengenal strict parents lebih dalam, lantas darimana kita tahu bahwa orang tua tengah menganut gaya asuh strict parents? Perhatikan ciri-ciri berikut ini.

1. Sedikit memberikan kasih sayang

Saat kamu melihat lalu merasakan ada orang tua yang terlihat dingin, kasar, jauh-jauh dari anak, nah, bisa jadi ini adalah pertanda ia mengunduh agya asuh strict parents dan cenderung menim memberikan kasih sayang pada anak.

Bukannya memberikan kasih sayang, strict parents justru memanggil anak dengan suara keras dan jarang sekali memberikan pujian, apalagi dukungan pada anak. Ini mungkin karena mereka lebih mementingkan kedisiplinan anak. Sementara itu, kesenangannya dikesampingkan.

2. Menentukan banyak aturan dan berlebihan

Strict parents cenderung mempunyai banyak peraturan dan kadang bisa berlebihan untuk anak. Contohnya, memberikan batasan jam keluar rumah atau membuat kegiatan khusus usia anak pulang dari sekolahnya.

Kondisi ini kadang membuat anak jadi gampang lelah dan merasa terkekang. Sebab anak pastinya merasa dituntut untuk melaksanakan berbagai hal.

3. Suka mempermalukan anak

Tak pandang bulu, itulah yang dilakukan strict parents. Saat ia ingin memperingatkan anak akan suatu hal, maka itu justru dilakukannya dengan cara mempermalukan anak di depan semua orang.

Memang tujuannya baik, yaitu supaya anak patuh terhadap peraturan yang sudah dibuat orang tuanya. Namun, justru ini membuatnya jadi semakin tidak percaya diri. Bukannya memberikan dukungan, malahan rasa malu yang didapatkan anak.

4. Tidak memberikan kesempatan untuk anak memilih

Dengan sifatnya otoriter, tak heran kenapa orang tua tak akan memberikan anaknya kesempatan untuk memilih keputusannya sendiri.

Umumnya keputusan yang diberikan pada anak tak akan bisa diganggu gugat. Kemudian mereka juga cenderung tidak mau mendengarkan pendapat anak tentang apapun itu.

Dengan demikian, anak jadi kesulitan mengungkapkan yang dirasakannya dan tak mempunyai uang sama sekali untuk bernegosiasi.

5. Sering memberikan hukuman fisik

Pada umumnya, strict parents tak ada segan-segannya memberikan hukuman fisik ke anak. Saat anak dianggap sudah melanggar peraturan dibuat, tanpa berpikir panjang, mereka bisa memukulnya.

Mungkin untuk hukuman fisik yang biasanya diberikan cukup beragam,seperti menjewer telinga anak, mencubi, dan memberikan pukulan.

6. Memberikan tuntutan, tetapi tidak responsif

Adapun ciri khas yang dimiliki strict parents yaitu otoriter, sehingga ia banyak sekali memberikan anak peraturan dan tuntutan, bahkan tak dipikirkan kalau peraturan ini justru berdampak buruk untuk anaknya, baik itu ketika di rumah maupun tempat umum.

Umumnya peraturan yang ditetapkan tersebut tidak tertulis dan bahkan ada yang tidak disampaikan pada anak. Strict parents cenderung beranggapan kalau anak sudah tau peraturan tersebut tanpa harus dijelaskan terlebih dahulu.

Dampak Strict Parents Terhadap Anak

Apapun gaya pengasuhan yang diberikan pada anak, pastinya akan memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, entah itu otoritatif ataupun otoriter. Berikut ini dampak gaya asuh strict parents terhadap anak.

1. Anak Suka Melakukan Bullying

Dampak pola asuh yang cukup berbahaya untuk orang sekitarnya, terutama teman sebayanya adalah membuat anak jadi pembully di antara teman-temanya.

Hal tersebut tentu saja muncul saat melihat didikan yang keras disertai hukuman fisik dari orang tua pada dirinya. Jadi, anak sudah memantapkan pikiran kalau ini adalah hal yang wajar saja dilakukan.

Hingga akhirnya, ia berubah jadi sosok keras dan pemaksa dalam mendapatkan yang diinginkannya.

2. Memiliki gangguan perilaku

Di samping anak berisiko tinggi memiliki gangguan mental, anak juga bisa mengalami gangguan perilaku. Ini karena anak merupakan sosok peniru ulung. Jadi, ia pun akan selalu meniru apapun yang dilakukan oleh orang tuanya.

Saat orang tua mendisiplinkan anak menggunakan cara yang cukup keras disertai ancaman dan paksaan, atau bahkan hukuman fisik, bisa jadi anak menirunya ketika sudah dewasa atau saat menerima perlakuan tak baik dari orang tuanya.

Alhasil, anak kamu jadi seseorang yang mempunyai sifat pemarah, agresif, hingga impulsif sejak kecil.

3. Lebih suka berbohong

Dengan gaya asuh strict parents, sudah pasti anak kehilangan kasih sayang dari orang tuanya. Ia pun juga merasa takut untuk melakukan apapun.

Dengan demikian, anak selalu berusaha supaya bisa menghindari hukuman tersebut. Nah, salah satunya yaitu dengan berbohong.

Misalnya, ketika strict parents sedang mempermalukan anak di luar rumah, anak cenderung bertingkah elok di luar. Ini karena anak takut jika dirinya dipermalukan.

Lalu sesampainya di rumah, ia kembali melakukan hal-hal buruk dan melanggar aturan orang tuanya. Hobinya ini bisa juga muncul saat ia tak diberikan wadah untuk mengutarakan kejujurannya.

Baca juga: Cara Mengatasi Anak Hiperaktif

4. Tidak bahagia dan depresi

Menurut sebuah jurnal psikologi, telah dijelaskan kalau dampak dari gaya strict parents, salah satunya yakni membuat anak jadi memiliki perasaan tidak bahagia dan merasa depresi.

Jika ini berpekepanjangan, ini bisa membuat anakmu jadi memiliki gangguan mental yang serius. Jangan main-main dengan gangguan mental. Sebab, untuk mengobatinya tidaklah mudah.

Nah, sekarang kamu sudah mengenal strict parents dengan cukup baik. Bagiaman, sangat berbahaya sekali bukan dampaknya untuk anak? Jika kamu tidak mau anak bersikap demikian, ada baiknya mempelajari bagaimana cara parenting yang baik untuk anak agar ia berkembang dan tumbuh jadi anak yang baik juga.