Categories

Anak Sering Manipulatif, Bagaimana Menghadapinya?

Anak Sering Manipulatif, Bagaimana Menghadapinya

Apakah kamu termasuk orang tua yang saat ini memiliki anak sering manipulatif, bagaimana menghadapinya? Mungkin diantara kamu ada yang sudah berhasil mengendalikan sifat anaknya namun masih ada juga yang gagal.

Anak dengan perilaku manipulatif sangat pintar dalam menggunakan akalnya untuk mengendalikan kamu. Supaya kamu bisa memenuhi semua permintaannya. Sehingga anak-anak seperti ini sering disebut sebagai anak sudah diatur. Namun sebenarnya apakah itu perilaku manipulatif?

Apa Itu Perilaku Manipulatif?

Perilaku manipulatif merupakan taktik agar orang lain ingin mengikuti semua yang diinginkan nya lalu ia pun bisa memetik keuntungannya. Anak dengan sikap manipulatif seringkali menggunakan taktik yang bermacam-macam agar mendapatkan apapun yang diinginkannya.

Bahkan tidak hanya berupa makanan ataupun barang-barang saja yang diinginkan termasuk juga agar menarik perhatian orang tua dan teman-temannya. Taktik yang biasa dilakukan anak bisa berupa perbuatan maupun perkataan.

Perkataan si kecil akan cenderung membuat orang merasa bersalah. Sehingga membelikan apapun yang diinginkan anak. Cara anak memanipulasi ini melalui penekanan emosi kamu agar keinginannya segera terpenuhi. Hal tersebut secara tidak langsung juga membuat kamu dikontrol oleh anak.

Ciri-ciri Anak Sering Manipulatif

1. Emosi sering meledak

Adapun ciri pertama ini mudah sekali untuk mati yaitu disaat si kecil tidak pernah bisa menerima jawaban tidak untuk semua hal yang diinginkannya. Sehingga ia pun menjadi sangat emosional yang membuat pikiran tidak bisa terkendali.

Anak akan cenderung untuk bersikap nakal, menangis, marah, dan kasar. Hal ini pastinya membuat kamu bingung untuk menghadapi emosi anak. Pada akhirnya membuat kamu harus menuruti semua permintaannya agar ia kembali tenang.

2. Anak Sering Manipulatif dengan berpura-pura

Anak bisa saja berpura-pura layaknya seorang korban hingga ia mendapatkan tujuannya tersebut. Misalkan saja seperti anak bertingkah di hadapan orang lain, dimana ia seolah-olah kamu berbuat jahatnya padanya sebab tidak memberikan yang diinginkan.

Supaya tidak dinilai sebagai orangtua yang tidak baik maka kamu pun akan segera menuruti keinginannya tersebut.

3. Temper tantrum

Temper tantrum bisa kamu tandai dengan adanya ledakan emosi yang berakibat buruk dan tidak menyenangkan sama sekali. Biasanya si kecil dengan temper tantrum cenderung membiasakan perilaku yang menunggu kamu seperti menjerit, berguling-guling di lantai, melempar barang-barang di sekitar, berteriak, dan menangis meraung-raung.

Anak-anak dengan kondisi manipulative akan melakukan hal-hal diatas yang akan membuat kamu menjadi panik. Sehingga kamu mengubah arah untuk mengikuti semua yang diinginkan si kecil.

4. Mengajukan pertanyaan pancingan

Manipulasi seperti ini sudah biasa terjadi. Anak seringkali mengajukan pertanyaan yang menjebak dan membuat kanu agar terpancing dengan maksud pertanyaannya. Sehingga ia akan memancing untuk terjadinya perselisihan antara kamu dengan anak.

Strategi tersebut digunakan anak agar bisa mengontrol serta mempengaruhi keputusan kamu sehingga orang tua pun akan merasa selalu bersalah telah mengungkapkan hal-hal yang menyebabkan terjadinya perselisihan.

5. Membuat lelucon yang menyinggung

Lelucon ini ditujukan agar memperlihat kelemahan kamu. Sehingga hal ini lama kelamaan membuat kamu merasa tidak nyaman. Dengan begitu anak merasa lebih berkuasa dibandingkan orang tuanya sendiri.

Anak Sering Manipulatif, Bagaimana Menghadapinya?

Jika kamu termasuk orangtua yang memiliki anak sering manipulatif, bagaimana menghadapinya? Apakah sudah berhasil atau belum? Jika masih gagal maka menyimak tips-tips di bawah ini sangat penting.

Demi kebaikan anak, maka kamu harus menetap aturan-aturan tertentu. Berikut tips-tips menghadapi anak yang sering manipulatif.

1. Memasang target dengan jelas

Apabila anak sudah mulai sering menunjukkan sikap menipulatifnya, maka cobalah untuk membuat target yang jelas pada anak. Contohnya meminta anak bersabar untuk kurun waktu tertentu ataupun memberikan syarat-syarat sebelum keinginannya dipenuhi.

Tindakan-tindakan seperti diatas cukup efektif menangani perilaku manipulatif si kecil. Sehingga kamu pun bisa menerapkannya terus menerus sampai ia mau berubah.

2. Membuat aturan dengan anak

Supaya perilaku manipulatifnya tidak telrlau berlarut-larut,m maka cobalah untuk merancang segala aturan agar bisa disepakati bersama. Contohnya adalah:

  • Anak harus diam kurang lebih 60 detik setelah ia meminta sesuatu.
  • Mintalah ia untuk menanyakan lagi setelah 60 detik apabila kamu masih belum meresponnya.
  • Sebutkan alasannya apabila ingin meminta sesuai pada kamu
  • Kamu wajib mendengarkan alasan si kecil apabila keinginannya tidak bisa dipenuhi

Tentu saja kamu masih bisa memodifikasi cara-cara diatas sesuai kondisi anak. Apabila telah sepakat, maka tulis aturan secara jelas di sebuah kertas dan tempelkan pada tempat-tempat yang sekiranya mudah dilihat.

Meskipun kadang kala anak mungkin berupaya terus agar melanggar aturan. Kamu tidak boleh lengah sama sekali. Oleh sebab itu semua aturan harus diulangi terus menerus hingga ia benar-benar berubah.

3. Memberikan contoh yang baik pada anak sering manipulatif

Anak merupakan peniru yang berulang. Sehingga bisa dibilang bahwa apapun yang orangtua lakukan juga akan dilakukan oleh anak. Bahkan bisa jadi bahwa sikap manipulatif anak merupakan hasil pengamatan terhadap sikap kamu.

Anak mungkin saja bersikap manipulatif karena kamu juga sering berbuat demikian padanya sehingga pastikan kamu sudah memberikan contoh yang baik bagi anak. Usahalah untuk menjadi orangtua yang jujur, konsisten, dan tulus baginya.

4. Memberikan imbalan yang realistis

Kamu bisa memberikan hadiah pada anak baik benda yang memiliki wujud maupun tidak saat anak sudah berhasil menunjukkan perilaku baiknya dan berhasil mengendalikan siakp manipulatifnya tersbeut.

Namun pastikanlah bahwa kamu bisa memenuhi hadiah tersebut tidak hanya janji saya. Diharapkan hal ini bisa memberikan motivasi bagi anak agar bisa bersabar serta mengendalikan emosinya.

Kamu bisa menjanjikan imbalan yang sederhana seperti memberikan tambahan 1 jam ekstra menonton TV pada hari minggu jika anak berhasil menunjukkan perilaku baik hingga seminggu berturut-turut.

Supaya lebih mudah dan anak pun termotivasi, kamu bisa membuat list hadiah yang disukainya lalu memberikannya pada anak secara bertahap. Tujuannya adalah supaya ia terus konsisten untuk bersikap baik.

5. Ajarkan anak tentang Teknik relaksasi

Perilaku manipulatif anak yang mengakibatkan timbulnya emosi berlebihan membuat kamu sulit sekali untuk menghentikannya. Bahkan anak pun juga merasa sulit untuk mengontrol emosi tersebut.

Untuk itu, kamu bisa ajarkan anak untuk bersikap rileks. Misalnya memintanya diam, duduk dengan tenang, serta menarik napas dalam-dalam.

Lalu sediakanlah waktu luang agar kamu dan si kecil bisa melakukan aktivitas bersama yang dia senangi seperti bermain dan olahraga. Pastikan kamu bisa menemukan aktivitas yang memang disukainya.

Jangan lupa sampaikan pada anak bahwa dengan melakukan aktivitas seperti ini ia bisa mengalihkan pikiran serta menenangkan diri apabila dirinya merasa tertekan. Sehingga nanti hal ini akan tertanamakan pada anak dan menjadi kebiasaan baginya.

Itulah penjelasan singkat mengenai ciri-ciri anak sering manipulatif, bagaimana menghadapinya pun juga sudah dijelaskan melalui kelima poin diatas. Diharapkan orang tua bisa menerapkannya pada anak. Lakukanlah secara perlahan dan jangan dipaksa agar anak tetap bisa rileks.