Categories

Catat! Begini Kondisi saat Pertumbuhan Fisik Anak Lebih Lambat dari Usianya

Kondisi saat pertumbuhan fisik anak lebih lambat dari usianya

Harusnya setiap tahun anak selalu mengalami peningkatan tinggi dan berat badan. Akan tetapi, sebagian kasus justru ditemukan anak tidak bisa mencapai target pertumbuhannya daripada anak seusianya. Sehingga kondisi saat pertumbuhan fisik anak lebih lambat dari usianya harus menjadi perhatian orang tua.

Orang tua harus mengetahui sejak dini akan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan demikian, penanganannya pun bisa dilakukan segera mungkin akan keterlambatan tersebut bisa segera diatas.

Namun, kira-kira apa sajakah ciri-ciri kondisi saat pertumbuhan fisik anak lebih lambat dari usianya? Simak ulasan lengkap dibawah ini.

Ciri-Ciri Pertumbuhan Fisik Anak Lebih Lambat

1. Anak tampak kurus Pertanda Pertumbuhan Fisik Lebih Lambat

Pastinya orang tua selalu khawatir apabila anaknya dari hari ke hari bertambah kurus dan sama sekali tidak menunjukkan naiknya berat badan. Akan tetapi sebenarnya, belum tentu anak tersebut punya masalah dengan pertumbuhannya.

Bisa jadi anak yang selalu kurus merupakan pertanda kekurangan gizi. Akan tetapi, hal ini harus dikonfirmasi lagi melalui kurva pertumbuhan oleh dokter. Jadi, nantinya dokter akan lakukan pemeriksaan yang lebih akurat.

2. Anak tampak lebih pendek dari anak seusianya

Pendek adalah sebuah pertanda bahwa anak kami mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembangnya. Kondisi tersebut terjadi karena berbagai hal, mulai dari penyakit kronis, kekurangan nutrisi, masalah genetic, kekurangan hormon, dan berbagai penyebab lainnya.

Apabila anak kamu tampak lebih pendek dari biasanya, sebaiknya segera cek ke dokter untuk mengkonfirmasinya menggunakan kurva pertumbuhan sehingga diperoleh diagnoiss yang lebih akurat.

3. Kepala anak lebih kecil atau lebih besar daripada anak seusianya

Tidak hanya berat dan tinggi badan saja, ternyata ukuran kepala anak pun kerap dinyatakan sebagai salah satu tanda-tandanya. Kamu bisa ukur lingkar kepala anak dan perhatikanlah dari hari ke hari.

Lingkar kepala kecil dikenal sebagai mikrosefali dan lingkar kepala besar disebut mikrosefali yang menjadi kondisi abnormal dan orang tua pun harus segera mencari penyebabnya agar bisa dapat diatas. Sebab ditakutkan akan mempengaruhi perkembangan anak nanti.

4. Anak masih belum bisa melakukan hal-hal dasar yang sebanding dengan usianya

Meskipun perkembangan masing-masing anak sangat bervariasi antara yang satu dengan lainnya. Namun, tetap saja orang tua perlu diwaspadai saat anak-anak tidak bisa seperti anak lainnya.

Hal ini bisa menjadi salah satu ciri-ciri anak terlambat bertumbuh dan berkembang yang bisa ditunjukkan oleh berbagai kondisi, seperti anak belum bisa:

  • Duduk pada usia 12 bulan
  • Mengangkat kepalanya pada usia 4 bulan
  • Bicara satu kata pun pada usia 12 bulan
  • Mengambil benda kecil pada usia 1 tahun
  • Menggenggam benda pada usia 4 bulan
  • Babbling atau mengoceh pada usia 12 bulan
  • anak tidak mempunyai kontak mata dan tidak berinteraksi

Ciri-ciri pertumbuhan anak terhambat lainya yaitu bisa dilihat dari indra penglihatannya. Saat anak tidak mempunyai kontak mata maka bisa saja masalah penglihatan yang dimilikinya berpengaruh juga pada proses tumbuh kembangnya.

Tidak hanya itu, kontak mata yang kurang bisa jadi salah satu tanda autism. Apalagi jika anak menunjukkan gejala yang lain seperti keinginan anak untuk berinteraksi dengan lingkungan. Apabila hal tersebut terjadi, maka segeralah membawanya ke dokter.

5. Anak tidak merespon suara

Adapun selain indra penglihatan, maka orang tua juga bisa melihatnya melalui indra pendengaran. Apabila anak tidak bisa merespon suara, maka segera bawa ke dokter sebab mungkin saja ada masalah pendengaran yang dideritanya dan tidak diketahui orang tua.

Masalah seperti pendengaran ini sebaiknya segera di tas sebab ini akan menyebabkan keterlambatan anak dalam berbicara apabila penggunaannya tidak cepat dilakukan.

6. Kondisi Saat Pertumbuhan fisik anak berbeda dari anak seusianya

Munculnya kondisi fisik anak yang tidak biasa dari anak-anak kebanyakan, maka patut untuk orang tua waspada. Sebab, hal ini bisa saja menjadi ciri pertumbuhan dan perkembangan yang terlambat.

Kamu bisa memperhatikan beberapa perbedaan fisik, diantaranya adalah mata, bentuk wajah, leher, dada, kaki, tangan, lidah besar, posisi telinga, dan hidung. Selain tanda-tanda tersebut, kamu juga bisa melihat jika anak tampak lemas maka juga harus dicek segera.

Penyebab Tumbuh Kembang Anak Terhambat

Memang penyebabnya masih belum diketahui pasti, akan tetapi ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kondisi ini. Akan tetapi, sebagian anak juga ada yang sudah menunjukkan beberapa kelainan perkembangan ketika ia sudah ada di dalam kandungan.

Apabila kelainan ini terjadi usai anak dilahirkan, maka bisa saja beberapa kondisi seperti infeksi, cedera, dan faktor lainnya menjadi pemicunya. Berikut beberapa penyebab yang sering ditemui:

  • Adanya masalah nutrisi
  • Kurangnya stimulasi
  • Penyakit kronis
  • Faktor genetic seperti kelainan bawaan atau sindrom
  • Infeksi yang terjadi selama masa kehamilan
  • Masalah hormonal

Hal-Hal yang Harus Dilakukan Terhadap Pertumbuhan Fisik Anak

Tentu saja orang tua pasti sudah tahu bahwa mencegah akan lebih baik dibandingkan mengobat. Hal tersebut penting dilakukan agar tidak terjadi kondisi saat pertumbuhan fisik anak lebih lambat dari usianya.

Orang tua harus melakukan kontrol rutin untuk memantau pertumbuhan serta perkembangan anak. Kamu bisa bawa anak untuk kontrol ke dokter anak spesialis anak meskipun ia tidak sakit.

kontrol menjadi penting untuk melakukan imunisasi, pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan skrining perkembangan si kecil. Dengan begitu, masalah tumbuh kemabgnya pun cepat terdeteksi dan teratasi.

Adapun skrining atau pemantauan tumbuh kembang bayi dengan usia 0 hingga 12 bulan sangat dianjurkan dilakukan setiap bulan. Sedangkan anak usia 12 hingga 24 bulan, maka bisa dilakukan setiap 3 bulan saja. Lalu untuk anak dengan usia 24 bulan hingga 72 bulan, dianjurkan kontrol setiap 6 bulan sekali.

Gagal tumbuh merupakan suatu kondisi yang tidak bisa datang dengan sendirinya sehingga penyebabnya pun harus dicari. Hal ini karena asupan gizi yang baik dan seimbang serta pola asuh dari orang tua pun ikut andil dalam hal ini. Oleh karena itu, peran kamu sebagai orang tua sangat penting dalam hal ini.

Apabila menunjukkan hal-hal yang tidak biasa seperti ciri-ciri yang disebutkan diatas, sebaiknya jangan tunggu sampai gejalanya semakin parah. Akan tetapi segera konsultasikan ke dokter.

Orang tua perlu cermat dalam memantau proses tumbuh kembangnya anak, baik itu dari kemampuannya berbicara, berjalan, mempelajari hal baru, ataupun aktivitas-aktivitasnya yang lainnya.

Akan tetapi, orang tua pun perlu ingat jika mendapati kondisi saat pertumbuhan fisik anak lebih lambat dari usianya, maka usahakanlah untuk tetap tenang dan mencari jalan keluarnya. Jangan sampai ini mempengaruhi kesehatan mental orang tua.

Sebab hal ini pun juga akan sangat berpengaruh pada anak. Oleh karena itulah sangat penting untuk melakukan hal-hal diatas demi menghindari kondisi gagal tumbuh pada anak.